Haluuu.. Smuanya.. Gw mau menepati janji gw di postongan yang sebelumnya, tentang motivasi yang dikasih sama salah satu temen gw. Tapi, sebelum gw mulai cerita, gw mau pamer dulu: tadi gw (baca: HIMASTRON) abis tanding lawan Amisca.. Dan kami menang saudara-saudara!!! Hahahaha.. *bangga*
Oke, sekarang gw mau cerita, jadi kemaren seorang temen gw minta tolong gw buat bantuin temennya yang lagi mau tesis. Tesisnya tentang hubungan antara penyiar dan pendengar, makanya dia butuh bantuan gw buat di wawancara. Tus kita janjian buat ngupi-ngupi di La Patisserie Preanger deh. Hehe.. Lumayan, ditraktir.. Makasih ya, Mbak Dite..
Tapi yang mau gw ceritain bukan pas bagian wawancaranya.. Soalnya wawancara hari itu isinya adalah puji-pujian secara implisit dan cela-celaan explisit. Hehehe.. Yang mau gw ceritain justru yang terjadi setelah wawancara itu. Gw ngobrol-ngobrol sama Luthfy sebelum dia siaran jam 8. Nah, obrolan kali ini, menurut gw, adalah obrolan paling bermutu dalam sejarah pertemanan kita. Hohoho.. Kita ngobrolin tentang keluarga, buku-buku, film, dan akhirnya tentang kuliah. Nah, yang terakhir ini yang paling penting. Sejarah perkuliahan kita sama, sama-sama bukan pilihan pertama. Tapi kita juga sama-sama mencoba untuk bertahan. Jadi gini, dalam kasus dia, dia pengen banget jadi penyiar, tapi dia ga berhasil masuk komunikasi. Sama kaya gw, gw pengen jadi jurnalis/wartawan/penulis, tapi ga masuk jurusan jurnalistik. Nah, sore itu dia cerita perjalanannya sampe akhirnya dia bisa jadi penyiar, walopun ilmu yang diambilnya pas kuliah bukan itu. Dia bilang sama gw, "Ga diterima di jurusan yang lo pengen, ga berarti semuanya berakhir. Lo tetep bisa kok ngejalanin semuanya." Sebenernya kata-kata ini udah beberapa kali gw denger dari tokoh-tokoh terkenal. Tapi, selama ini, kalo gw denger kata-kata itu,gw cuma bilang, "Wah, hebat.. Berarti gw juga bisa yaa.." tapi ga ada usaha untuk mewujudkan. Kali ini, gw denger dari temen gw sendiri (orang yang gw tau kehidupannya, kegiatannya, bisa gw liat tiap hari) dan setelah itu gw bisa bilang, "Wah, dia bisa begitu, berarti gw juga BISA, HARUS BISA, masa gw kalah sama dia?" Jadi gw termotivasi untuk kembali mengejar cita-cita gw.
Yah, gitu lah pokoknya. Abis denger ceritanya, gw jadi bener-bener termotivasi untuk bangkit lagi mengejar impian gw yang hampir aja gw kubur. Gw minta doa dari semua yang baca, supaya gw tetep semangat ya..
Anyway, buat hari ini, gw menghadiahkan lagu Ali in the Jungle-nya The Hours untuk diri gw sendiri.. Ayo nyanyi sama gw yaa..
It's, not, how you start, it's how you finish,
And it's, not, where you're from, it's where you're at,
Everybody gets knocked down,
Everybody gets knocked down,
How quick are you gonna' get up?
How quick are you gonna' get up?
Everybody gets knocked down,
Everybody gets knocked down,
How quick are you gonna' get up?
Just how are you gonna' get up?
Like Ali in the jungle,
Like Nelson in jail,
Like Simpson on the mountain,
With odds like that, they were bound to fail
Like Keller in the darkness,
Like Adam's in the dark,
Like Ludwig Van, how I loved that man, well the guy went deaf and didn't give a fuck, no...
No, no, no
It's, not, where you are, It's where you're going,
Where are you going?
And it's, not, about the things you've done, it's what you're doing, now,
What are you doing, now?
Everybody gets knocked down,
Everybody gets knocked down,
How quick are you gonna' get up?
How quick are you gonna' get up, now?
Everybody gets knocked down,
Everybody gets knocked down,
How quick are you gonna' get up?
Just how are you gonna' get up?
Like Ali in the jungle,
Like Nelson in jail,
Like Simpson on the mountain,
Well with odds like that, they were bound to fail
Like Keller in the darkness,
Like Adam's in the dark,
Like Ludwig Van, how I loved that man, well the guy went deaf and didn't give a fuck, no...
It's the greatest comeback since Lazarus,
The greatest comeback since Lazarus,
It's the greatest comeback since Lazarus,
The greatest comeback since Lazarus,
No comments:
Post a Comment