The Dodols Returns (part 2 - tamat)

Yaa.. Hari ini adalah hari yang udah direncanakan sejak 2 minggu sebelumnya. Hari ini, sesuai janjinya, Ivan nraktir kita makan siang di PIM 2. Makanannya sih emang biasa aja. Tapi suasana kumpul-kumpulnya yang gila-gilaan. Hari ini yang dateng mayan banyak. Ada gw, Farah, Ririn, Dossy, Dustin, Dion, Ayu, Ajeng, Riva, Alva, dan Ivan sebagai yang punya hajat. Trus di PIM kita juga ketemu sama Tika Kodok dan Alam, cowonya Ririn..

Setelah muter-muterin PIM2 buat mampir ke beberapa toko yang kalo jualan baju harganya ga ada yang di bawah 200 ribu, kita bosen. Pulang? Ga mungkin.. Seperti biasa, kita klo jalan ga mungkin cuma sampe sore. Kita memutuskan buat nonton aja. Tapi gw menolak mentah-mentah kalo harus nonton di PIM 1. Alesan gw: mahal! Dua puluh lima ribu cuma buat sekali nonton? Di bandung gw bisa 2 kali! Setelah dibujuk dan dirayu, gw setuju nonton di Wijaya. Oya, kita sempet makan (lagi!) D'Crepes dan berhasil dapet binder dan voucher karena beli dalam jumlah banyak. Hehe..

Sampe Wijaya, kita berembuk nonton apa. Akhirnya kita mutusin nonton American Haunting (Yang diakhiri dengan kekecewaan yang mendalam, ga jelas banget sih! Masa kita bayar 20ribu cuma nonton sejam aja! Kembalikan uang kami!!) Dilanjutkan dengan photo session di tempat tersebut. Yah, emang dasar orang kampung banci fotooo!! Cuma 1 kali foto, soalnya keburu ditegor sama penjaga. Gw dapet pengetahuan baru, ternyata selain ga boleh merokok, kita juga ga boleh foto-foto di ruang tunggu bioskop. Haha.. Malu berat!!

Karena baru jam 8, kita memutuskan untuk tidak pulang. Kita berkaraoke-ria di sebuah tempat karaoke berinisial IV milik seorang pedangdut, yang terkenal dengan goyang ngebornya, di daerah Blok M. Yah, karena ini adalah tempat karaoke dan bukan tempat solat, jadi kita disini karokean. Hahaha.. Ada beberapa banyak kebodohan yang kami lakukan disini. Diantaranya adalah: salah mengoperasikan kompter karokenya. Akibatnya, acara terganggu beberapa saat karena harus di-reset lagi. Hehe.. Trus, ada kejadian lucu lagi. Baru 10 menit kita masuk ruangan, tiba-tiba ada seorang mas-mas yang bawa beberapa gelas berisi ice lemon tea. Kita semua saling bertanya-tanya, siapa yang memesan minuman-minuman tsb? Karena ga ada yang ngaku, jadi kita mengambil kesimpulan bodoh bahwa minuman-minuman itu adalah complimentary dari pihak IV. Semua berjalan lancar, sampai akhirnya 1 jam berlalu, seorang pelayan datang dan menanyakan apakah kita akan menambah 1 jam lagi. Dengan yakin, kita jawab tidak. *Cuma di budget-in 100 ribu soalnya..* Kebodohan kami emakin menjadi-jadi waktu si pelayan memberikan bill nya. Dua ratus ribu perak saja. Itu diakibatkan oleh minuman tak bertuan yang kita anggep sebagai bonus dari IV..